Manado,BS-Manajemen PT Bank Sulut Gorontalo mulai mempersiapkan sistem untuk mendukung layanan keuangan digital sebagai salah satu wujud transformasi Bank Pembangunan Daerah.
Meski masih berstatus bank dengan buku dua, PT Bank Sulut Gorontalo (Bank Sulutgo) tengah meningkatkan sistem pelayanan dan teknologi informasi. Sebagai tahap awal, perseroan ini menggalakkan sistem penjemputan bola kepada para nasabah.
“Ini kan termasuk program inklusi keuangan agar memudahkan transaksi masyarakat ke perbankan. Terutama di kepulauan, layanan penjemputan misalnya untuk pembayaran pajak bumi dan bangunan sudah dilakukan,” kata Direktur Utama Bank Sulut Johanis Ch. Salibana di Manado, Senin (5/10/2015). Di sejumlah wilayah kepulauan, layanan perbankan Bank Sulutgo dipermudah dengan kehadiran sekitar tiga mobil kas keliling.
Kendati sistem yang digunakan masih manual, dirinya mengungkapkan pelayanan tersebut merupakan langkah awal Bank Sulutgo dalam membangun layanan keuangan terpadu.
Dalam rencana strategis tahun ini, upaya perseroan dalam mewujudkan layanan keuangan digital (LKD) juga diperkuat dengan ambisi Bank Sulutgo untuk menggenjot modal disetor minimal Rp1 triliun sehingga berubah menjadi bank buku dua.“Rencananya tahun ini memang karena kebutuhannya cukup mendesak. Tapi semua itu saya serahkan ke pemegang saham karena kapasitas saya bukan dalam hal itu,” tambahnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, 10 dari 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD) masuk permodalan umum buku satu.
Sementara itu, hanya ditemui dua BPD yang masuk level buku tiga atau modal inti lebih dari Rp5 triliun, mereka adalah Bank Jatim dan Bank Jabar.
Di lain pihak, Deputi Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara Yusnang mengungkapkan konteks LKD erat hubungannya dengan teknologi.
Aturan LKD sendiri tercantum Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/8/PBI/2014 tanggal 8 April 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik.
“Khusus di Sulut, perbankan buku empat yang sudah melakukan LKD. Kendala yang paling kentara adalah sumber daya manusia yang nantinya menjadi agen dan infrastruktur teknologi yakni sinyal,” tambahnya.
Hingga saat ini, baru empat bank yang menjalan program LKD yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (Persero), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (Persero), PT Bank Mandiri Tbk. (Persero), dan PT Bank Central Asia Tbk.(nando/bi)