Arena Panas Perebutan Gengsi Politik Menuju “Istana Tikala”
Percaturan politik di kota Manado seakan tidak ada hentinya dibicarakan, dipolemikan, dicerca, hingga menjadi bahan lotre atau undian. Tidak bisa dipungkiri popularitas empat pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Manado edisi 2015-2020 itu, seakan menjadi magnit yang menyedot perhatian, simpati sekaligus energi warga kota Manado tanpa terkecuali.
Catatan: Fernando Adam
Tanggal 21 Desember 2015 mendatang oleh Pjb Gubernur Sulut DR Soni Sumarsono diputuskan bersama KPU serta restu Kemendagri untuk menggelar pemilihan Walikota Manado, yang sebelumnya tertunda akibat sengketa Pilkada pasangan Jimmy Rimba Rogi-Bobi Daud itu berproses di PTUN Makassar.
Pada tanggal 4 hari menjelang Natal itu, seakan dipersiapkan dan ditetapkan akan menjadi ” Kado Natal” bagi warga Kota Manado termasuk pasangan calon yang akan bertarung habis-habisan pada pesta lima tahunan itu.
Saat ini, setelah sempat bermunculan spekulasi dan obrolan warung kopi bahwa pilwako akan digelar dua tahun mendatang itu(2017), kini tinggal menghitung hari.
Suhu demokrasi yang meredup akibat tertunda itu, kini kembali mulai terang kembali,bahkan makin memanas secara cepat.
Namun eporia itu belum nampak pada kubu ” JImbaro” sebab nasib keikutsertan mantan Walikota Manado itu masih akan diputuskan oleh hakim PTUN pada senin, pekan depan.
Jadi apapun jawaban dari PTUN, yang pasti perebutan gengsi politik ini akan tetap memanas, sebab keempat pasangan calon merupakan kader terbaik kota ini.
Tanggal 21 Desember 2015 mendatang itu akan menjadi penentu proses pembangunan kota Manado lima tahun mendatang, siapapun sosok yang bakal terpiih,
Tanggal 21 Desember H-4 umat Nasrani merayakan Natal, seakan menjadi momentum sejarah baru kota Manado, dimana polemik pilwako telah menyita perhatian publik secara bervariasi.
Tanggal 21 Desember 2015 ini akan menjadi satu sejarah, dimana kesibukkan urusan persiapan hari raya terbesar umat kristen( urusan akhirat) itu berjalan bersama kesibukkan warga untuk menyalurkan aspirasi politik( urusan dunia).
Disatu sisi, penegasan pemerintah untuk menggelar pilwako empat hari jelang natal itu, disambut senang oleh sekelompok orang, dimana hampir dipastikan’berkah serangan fajar” itu akan datang bersama dengan Santa claus membawa kado natal.
Ya, fenomena unik namun nyata itu, akan menjadi satu catatan penting bahwa ternyata ” kekuatan politik” masih menjadi motor penggerak dan faktor penentu pergerakan didaerah ini. Dan pertarungan gengsi politik diakhir tahun ini, menjadi satu tonggak baru berdemokrasi dan bermasyarakat.
Demi gengsi politik menuju singgasana” manado satu” saat ini para politikus benar-benar mencurahkan perhatian dengan strategi jitu menarik simpatik warga untuk berpesta demokrasi lima tahunan itu. Saat ini pihak KPUD Sulut dan KPUD kota Manado”harap-harap cemas” menunggu fatwa pasangan calon”Jimbaro” hal itu terkait dengan model surat suara yang bakal digunakan.
Ya, tanggal 21 Desember 2015, dibalik bilik suara di seluruh TPS se-kota Manado, warga kota ini akan menjatuhkan pilihan politiknya dalam waktu yang sangat cepat.
Tanggal 21 Desember 2015, edisi penting dan monumental bagi para calon pemimpin kota ini, untuk membuktikan potensi dan kemampuan berpolitiknya.” semoga tanggal 21 Desember cuaca cerah, hingga hati warga kota menyalurkan hak politiknya dengan tenang dan nyaman” semoga janji sang Gubernur itu tidak sekadar pepesan kosong berbalut intrik politiknya menyegukkan suasana panas sebagai imbas kisruh Imba Cs lawan KPUD Sulut.(****)