BRANI Minta Rumah Ibadah Jangan Jadikan Objek Demonstrasi

BAROMETERSULUT.COM,Manado-Kebebasan menyampaikan aspirasi ke publik dijamin oleh Undang-Undang,namun didalam Undang-undang juga diatur tata cara dan batasan dalam menyampaikan pendapat.”Tata cara menyampaikan aspirasi ada batasan dan aturannya,dan hindari tempat ibadah dijadikan objek demonstrasi.”ujar Benny Ramdhani(Brani),Jumat(28/10/2016)usai sholat Jumat di Masjid Al-Khairiyah,kampung Texas Manado.

Benny menegaskan, terkait dengan aksi demo dari warga yang tergabung dalam Aliansi Makapetor Rabu(26/10/2016) yang menuntut agar bangunan Masjid Al-Khairiyah di lokasi eks kampung Texas itu dibongkar,itu sah-sah saja,sepanjang itu dengan dasar hukum yang kuat dan cara elegant bukan dengar arogan.”Soal demonstrasi itu adalah bagian dari berdemokrasi,namun hindari arogansi dengan menggunakan senjata tajam dan jangan sarana peribadatan yang jadi sasaran demonstrasi.”ujar anggota DPD RI perwakilan Sulut itu.

Senator yang akrab disapa Brani itu mengungkapkan,seharusnya polemik sejak tahun 2014 ini disikapi secara tegas Pemkot Manado,sebab jika tindakan yang nyaris menyentuh hak menjalankan ibadah kaum Muslim itu tidak diatasi,maka akan menjadi satu Presedent buruk bagi kota Manado dalam konteks kota Religius yang sangat menjunjung tinggi toleransi dan kemajemukan dan kota yang aman,nyaman serta berbudaya gotong royong tinggi.”Saya berharap agar pemerintah kota dan DPRD kota Manado secepatnya menentukkan sikap atas kondisi ini,sebelum menjadi satu kondisi yang menciderai sikap toleransi beragama dan kemajemukkan yang telah menjadi filosofi para pendahulu kota ini.”tutur Brani sambil menambahkan agama Islam masuk dan diterima dengan baik sejak puluhan tahun silam,meski kota Manado penduduknya mayoritas beragama nasrani.

Baca juga:  Joune Ganda Tegaskan yang Tidak Kembalikan Mobil Dinas akan di Publikasikan dan Berurusan Dengan Hukum

Dia menegaskan,terkait rencana pemerintah Kota Manado membangun kawasan wisata religi di Kota Manado,dia sangat mensupport,namun jika rencana itu”dipaksakan”di lokasi Masjid tersebut,maka itu yang harus menjadi pertimbangan.”Lokasi ini sangat tidak ideal untuk didirikan satu kawasan wisata religius,lokasinya terbatas dan tidak ada kesan artistik untuk dijual sebagai destinasi wisata religius sebagai alasan pembangunan kawasan wisata religius.”pungkasnya sambil menegaskan keberadaan Masjid Al-Khairiyah itu mengandung dua aspek strategis yakni aspek sejarah dan aspek fungsi sebagai tempat peribadatan umat Muslim.

Untuk itu kata Benny,jika memang Pemkot Manado berkeinginan besar membangun kawasan wisata religius,maka perlu mencari lokasi yang strategis dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai dan layak menjadi Icon kota Manado.”Ide pemkot Manado membangun kawasan wisata religius itu sangat tepat dengan kondisi kota Pluralis yang terbilang paling aman di Indonesia,namun disarankan agar rencana mulia itu tidak berdampak negatif bagi toleransi beragama dan menodai kemajemukan yang selama ini telah berjalan dengan baik.”tandas dedengkot GP-Ansor Sulut itu sambil menegaskan agar pemerintah kota dan aparat keamanan segera bersikap tegas sehingga demosntrasi yang menjadikan tempat ibadah(Masjid,red) jadi objek demontrasi yang menggunakan senjata tajam.

Baca juga:  Putusan DKPP, Tinangon Cs Tak Bersalah

Kegiatan tatap muka anggota DPD RI asal Sulut Benny Ramdhani ini dengan para tokoh Masjid Al-Khairiyah eks Kampung Texas itu,turut dihadiri Kompol Adi Sapta(Polresta Manado),Lettu Czi Sardi Mamonto(Kodim 1309/Manado) dan ketua Brigade Masjid,Noho Pioh.(Regina Sambul)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *