MANADO,Barometersulut.com-Setelah melakukan persiapan pelatihan dan pembekalan selama kurang lebih tiga bulan dengan pembekalan fisik,non fisik dan mental,akhirnya hari ini (Rabu 29/3/2017) sebanyak 350 orang prajurit Raider 712 Wiratama yang tergabung dalam Satuan Tugas Perbatasan(Satgas-Pamtas)RI-RDTL tahun 2017 resmi akan berangkat menuju medan operasi di Atambua.
Komandan Batalyon Yonif Raider 712 Wiratama Letkol Inf Elvino Yudha Kurniawan selaku komandan tim ketika dikonfirmasi Barometersulut.com Selasa (28/3/2017) mengatakan satgas Pamtas yang dipimpinnya itu akan berangkat melalui pelabuhan Bitung dengan menggunakan KRI Teluk Manado sesuai dengan rencana.”Jika tidak ada halangan dalam perjalanan,pada tanggal 4 April 2017 kami sudah harus berada di kota Kupang untuk meneruskan perjalanan ke medan operasi di Atambua.”ujarnya.
Dikatakannya,kesiapan fisik dan non fisik dan mental seluruh personil Satgas Pamtas ini ditempah dalam medan latihan sejak tanggal 10 Januari 2017 termasuk pra tugas di Desa Kombi Kabupaten Minahasa.”Setelah pengecekkan terakhir oleh Waasops Panglima TNI sebagai proses pemeriksaan akhir personel dan peralatan,akhirnya Satgas Pamtas RI RDTL tahun 2017 dinyatakan layak untuk diberangkatkan dan layak melaksanakan tugas menjaga kedaulatan NKRI di Atambua menggantikan Batalyon 641 Beruang hitam yang telah selesai masa operasinya”tandas Elvino sambil menegaskan seluruh tahapan persiapan telah berjalan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Secara terpisah,Panglima Kodam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito melalui Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIII Merdeka Letkol Inf Andi Suryadharma ketika dikonfirmasi terkait keberangkatan Satgas Pamtas itu mengatakan,keberangkatan Satgas Pamtas ke Atambua dalam rangka menggantikan satgas Pamtas dari prajurit Batalyon 641 Beruang hitam yang ditarik kembali ke kesatuannya,dimana kata Andi 350 orang prajurit Batalyon Raider 712 Wiratama ini akan berada di medan operasi selama 9 bulan ke depan.”Ya, benar Satgas Pamtas ini akan di lepas oleh Pangdam XIII Merdeka di pelabuhan Bitung dalam satu upacara dan tradisi yang berlaku dalam organisasi TNI AD.”tandas Andi sambil menegaskan agar seluruh istri dan keluarga besar Satgas Pamtas RI-RDTL ini mendukung penuh keberadaan pasukan ini di medan operasi melalui doa dan dukungan moril lainnya.(Regina Sambul)