Pangdam XIII Merdeka Perintahkan Prajurit Kerja Profesional dan Jangan Sakiti Rakyat

IMG-20170529-WA0001IMG-20170529-WA0000IMG-20170529-WA0004POSO,Barometersulut.com-Komandan Resort Militer (Danrem) 132 Tadulako Kolonel Inf Muhammad Saleh Mustafa menutup dengan resmi kegiatan latihan Pratugas Satuan Tugas dan Pasukan Kerangka,Senin (29/5/2017) di Lapangan Yonif 714 Sintuwu Maroso,Poso.

Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 132 Tadulako Mayor Inf Dedy Afrizal kepada Barometersulut.com mengatakan,pada upacara itu Danrem 132 Tadulako selaku Wadanlat bertindak sebagai Inspektur Upacara dengan membacakan amanat Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito.

Dalam amanatnya yang dibacakan oleh Danrem 132 Tadulako Kolonel Inf Muhammad Saleh Mustafa,Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito antara lain mengatakan bahwa latihan ini bertujuan untuk membekali seluruh prajurit tentang situasi dan kondisi di medan operasi yang sebenarnya.

Selain itu Pangdam juga menyampaikan bahwa Satgaster dan Pasukan Kerangka ini disiapkan untuk membantu memulihkan situasi serta mengembalikan wibawa pemerintah di mata masyarakat,oleh karena itu Pangdam XIII Merdeka memerintahkan agar seluruh prajurit melaksanakan tugas sebaik-baiknya tanpa menyakiti hati rakyat,dengan mengedepankan prinsip profesionalitas dan kemanunggalan”Saya perintahkan agar seluruh prajurit jangan sampai menyakiti hati rakyat,pelihara dan bangun kemanunggalan serta tetap kedepankan profesionalisme sebagai seorang aparat negara.”tegas Pangdam mengakhiri amanatnya.

Baca juga:  Gubernur Olly Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Samrat 2021

Dedy menambahkan keberadaan prajurit TNI ditengah-tengah masyarakat harus dapat menjadi solusi untuk mengatasi kesulitan masyarakat disekelilingnya,hal ini merupakan implementasi dari kewajiban moral seluruh prajurit TNI sebagaimana diatur dalam 8 (Delapan) Wajib TNI.

Dia menjelaskan,sebagai salah satu wujud dari kewajiban ini adalah dengan dilaksanakannya Operasi-operasi yang bersifat Teritorial yang tujuannya adalah untuk membantu Pemerintah dalam melaksanakan program percepatan pembangunan guna mensejahterakan rakyatnya khususnya didaerah-daerah konflik dan tertinggal yang salah satunya di Kabupaten Poso.

Lebih jauh Dedy mengatakan pasca terjadinya konflik 19 tahun yang lalu, pemulihan kondisi traumatik masyarakat sangat memakan waktu sehingga menyulitkan program pembangunan,selain itu Katanya,efek dari konflik tersebut adalah adanya kelompok-kelompok teroris Mujahidin Indonesia Wilayah Timur dibawah Pimpinan Alm Santoso Cs yang hingga saat ini masih menyisakan sekitar 7 (tujuh) orang yang masih terus dikejar oleh Aparat Keamanan dalam Operasi Tinombala.”Kondisi Kamtibmas dan fenomena sosial kemasyarakatan ini menjadi salah satu faktor tidak beraninya investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Poso yang mengakibatkan program pembangunan menjadi tersendat.”tandas Dedy sambil menambahkan atas dasar alasan itulah Mabes TNI melalui Kodam XIII Merdeka telah menyiapkan para Prajurit terbaiknya untuk membantu menumpas sisa-sisa kelompok teroris MIT serta membantu Pemerintah Kabupaten Poso dalam melaksanakan percepatan pembangunan dan pemulihan keamanan melalui Operasi Teritorial.

Baca juga:  Saksikan Pemkot Bitung Hadirkan Garapan Musik Tradisional dan Orkestra

Seluruh prajurit yang terlibat dalam kegiatan latihan tersebut telah diberikan pembekalan berupa pengetahuan baik tentang taktik dan strategi pertempuran,Intelijen,hukum dan HAM serta teritorial dalam bentuk latihan pratugas yang telah dimulai sejak tanggal 9 hingga tanggal 29 Mei 2017.

Upacara Penutupan Latihan ini diikuti oleh prajurit TNI dan Polri serta dihadiri oleh Wakil Bupati Kabupaten Poso,Ketua DPRD,dan unsur Forkopimda Kabupaten Poso,Dandim 1307 Poso,Pejabat Kolakops Tinombala dan Kadisjan Jajaran Korem 132 Tadulako.(Nando/PENREM 132 Tadulako)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *