MANADO,Barometersulut.com-Jajaran Badan Narkotika Nasional (BNN) terus melakukan penanganan masalah narkoba guna keselamatan bangsa.Secara nasional penyalaguna narkoba dari total penduduk Indonesia berusia 10 sampai dengan 59 Tahun kurang lebih 2.2% atau sekitar 4 hingga 5 juta jiwa.
Penegasan ini disampaikan Kepala BNNP Sulut Brigjen Pol Drs Charles Ngili Rabu (7/6/2017) dalam kegiatan Press Release bulanan kepada Wartawan di kantor BNNP Sulut di Manado.
Dia menegaskan,untuk penyalaguna narkotika,zat berbahaya lainnya dan minuman keras diwilayah Provinsi Sulut hingga saat ini mencapai sebanyak kurang lebih 43 ribu orang,dan atas kategori tersebut diatas menurut survey nasional BNN dan pusat penelitian kesehatan Universitas Indonesia yakni tentang penyalagunaan dan peredaran Gelap Narkoba pada pelajar dan Mahasiswa di Indonesia tahun 2016 silam angka prevelensi pernah meminum-minuman keras,Provinsi Sulut menduduki peringkat pertama.”Angka dan fenomena ini menjadi tanda awas bagi kita semua karena minuman keras masuk dalam zat aditif bisa menjadi langkah awal penggunaan narkotika.”ungkap Charles.
Untuk itu kata Charles,untuk mengatasi dan mencegah hal itu pihaknya melaksanakan upaya pencegahan dan pemberdayaan masyarakat,tindakan rehabilitasi serta pemberantasan.
Dia menjeaskan sepanjang bulan Mei 2017 ini untuk upaya pencegahan telah dilakukan sebanyak 36 kegiatan berupa advokasi,sosialisasi dan kampanye STOP Narkoba yang diikuti sekira 2.324 orang dengan dukungan sebanyak 21 intansi pemerintah dan swasta dalam bentuk kepedulian.
Sementara untuk proses rehabilitasi katanya,menunjukkan trend yang meningkat yakni selama bulan Mei 2017 ini pihaknya BNNP Sulut dan jajaran telah merehabilitasi sebanyak 43 orang penyalaguna,sehingga total yang telah me jalani proses rehab kurun waktu bulan Januari-Mei 2017 berjumlah 181 orang.
Charles mengatakan, guna mendukung upaya pencegahan dan rehabilitasi pihaknya juga melakukan upaya untuk pemberantasan hal itu tercermin dari adanya penyerahan tahap dua dengan beberapa orang tersangka.”Saat ini seluruh jajaran BNNP Sulut terus menggalakkan kegiatan P4GN dalam bentuk operasi bersinar yang dilaksanakan secara rutin setiap bulan.”tandasnya sambil menegaskan upaya ini tidak lepas atas dukungan dan kepedulian seluruh komponen didaerah ini.
Selain soal data kinerja umum jajaran BNNP Sulut,kegiatan rutin bulanan itu Kaban BNNP Sulut dan BNNK Manado AKBP Eliasar Sopacoli juga memberi keterangan soal dua hal penting yakni informasi soal narkoba jenis baru Flakka yang menyerupai kokain dan soal rangkaian peringatan Hari Anti Narkotika Internasional yang akan dimulai pada tanggal 9 Juni 2017.”Khusus wilayah Provinsi Sulut kegiatan peringatan HANI tahun 2017 ini akan dilaksanakan sejumlah kegiatan yang bakal dimulai pada tanggal 9 Juni dengan sejumlah kegiatan.”ujar Ketua Panitia HANI tahun 2017 AKBP Eliasar Sopacoli.
Eliasar menjelaskan,adapun agenda acara yang akan memeriahkan HANI Tahun 2017 yakni.:
-Tanggal 9 Juni 2017: kegiatan pengobatan gratis,pameran /pojok anti Narkoba di Lapangan Ketang baru
-Tanggal 17 Juni 2017:kegiatan Car free day,donor darah,jalan sehat dan Zumba di kawasan Mega Mas Manado.
-Tanggal 20 Juni kegiatan Bazar,pameran,pembagian Tajil dan pameran pojok anti narkoba di kantor BNNP Sulut
-Tanggal 7 Juni 2017 melaksanakan renungan suci,teater anti narkoba dan penyalaan lilin anti narkoba serta Doa untuk Negeri.
-Tanggal 13 Juni Deklarasi Anti Narkoba,show force kampanye anti narkoba serta kegiatan pameran/pojok anti narkoba.”Kegiatan peringatan HANI tahun 2017 diharapkan jadi momentum bersama seluruh komponen untuk berpartisipasi dan berperan aktif bagi upaya P4GN dalam berbagai bentuk dan keadaan wilayah masing-masing.”tandas Sopacoly sambil menambahkan insan pers juga patut berperan pada bidang kegiatan lainnya.(Regina TS)