Prajurit TNI AD -Basarnas Evakuasi Korban Bencana Banjir

IMG-20171110-WA0029
IMG-20171110-WA0028
IMG-20171110-WA0030
PALU,Barometersulut.com-Akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi sepanjang hari telah mengakibatkan terjadi tanah longsor, akibat hal itu Jembatan Kaleke yang menghubungkan Wilayah Kabupaten Sigi dengan wilayah Kabupaten Donggala, Jumat (10/11/2017) terputus.

Menyikapi hal itu, TNI angkatan Darat dalam hal ini jajaran Korem 132/Tadulako bekerjasama dengan pihak Badan SAR Nasional (Basarnas) Kota Palu langsung bertindak cepat dan bersinergis melakukan pembantuan dengan melaksanakan evakuasi warga yang berada di sekitar jembatan dan bantaran sungai itu.

Dengan kesigapan yang tinggi Tim Evakuasi dari Satgas Pasukan Reaksi Cepat (PRC) Penanggulangan Bencana (PB) Korem 132/Tadulako bersama Basarnas Kota Palu melakukan pertolongan kecelakaan air yang meliputi water rescue, medical first responder yang menimpah jembatan Kaleke tersebut.

Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 132/Tadulako Mayor Inf Dedy Afrizal kepada Barometersulut.com mengatakan kondisi tersebut diatas merupakan bagian simulasi penanggulangan bencana yang merupakan program kerja Korem 132/Tadulako khususnya bidang latihan yang dilaksanakan bersama personil Basarnas Kota Palu.

Baca juga:  Puan Maharani Ingatkan Waspadai Lonjakan Varian Omicron

Dedy menjelaskan bahwa rangkaian peristiwa yang dapat mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.”Latihan penanggulangan bencana ini merupakan implementasi program kerja Korem 132/Tadulako Tahun Anggaran 2017 yang dilaksanakan bersama pihak Basarnas Kota Palu.”ungkap Dedy sambil menegaskan kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal 6 November 2017.

Dedy menambahkan secara demografis wilayah Provinsi Sulteng adalah salah satu daerah yang mempunyai cuaca ekstrim yang terjadi di sebagian besar wilayah yang dapat menyebabkan musibah banjir, dimana kata Dia untuk wilayah Provinsi Sulteng sedikitnya ada tujuh daerah rawan banjir dan tanah longsor yakni Kota Palu, Donggala, Sigi, Tolitoli, Buol, Tojo Unauna dan Banggai.

Menurutnya, dalam latihan ini antara lain disimulasikan telah terjadi bencana banjir yang mengakibatkan jembatan Kaleke Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi terputus, sehingga banyak warga masyarakat hanyut terbawa arus sungai dan membutuhkan pertolongan.
“Dalam simulasi itu diperagakkan upaya Tim Evakuasi dari Satgas Pasukan Reaksi Cepat (PRC) Penanggulangan Bencana (PB) Korem 132/Tadulako bersama Basarnas Kota Palu melakukan pertolongan kecelakaan air dengan memberikan pembantuan seperti Medical Firts Reponder dan water rescue.”tandas Dedy.

Baca juga:  Gubernur Olly Lantik Lynda Watania sebagai Kepala Disdukcapil-KB Sulut

Sementara itu kata Dedy, Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Muh. Saleh Mustafa yang diwakili oleh Kasrem 132/Tadulako Letkol Inf Adrian Susanto yang menyaksikan secara langsung latihan tersebut antara lain menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya latihan ini adalah untuk mempersiapkan personel jajaran Korem 132/Tadulako dalam menanggulangi resiko bencana yang berdampak buruk bagi masyarakat yang bermukim diwilayah rawan bencana”
“Dengan adanya latihan penanggulangan bencana seperti ini, diharapkan anggota dapat cepat tanggap dan mampu memberikan pertolongan kepada masyarakat serta mampu mengoperasikan perahu karet menggunakan dayung dan motor tempel serta pengevakuasian dan pertolongan korban tenggelam”tegas Kasrem kutip Dedy. (Nando/TFN/VMA)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *