Manado – Kota Tondano sebenarnya sudah mulai berbenah diri sejak sejak kepemimpinan Bupati sebelumnya yang ingin menjadikan Tondano kota Produktif, dan kini dengan Kepala daerah yang baru terpilih, sudah terlihat hingga malam hari Kota Tondano sudah terlihat terang dengan adanya dua mini market terkenal nasional, yang dibuka di berbagai lokasi di Tondano. Masyarakat pun sudah berbenah dengan dibukanya berbagai rumah kopi dan usaha kuliner lainnya di tengah kota, tempat-tempat wisata pun sudah mulai dibangun sesuai potensinya salah satunya Benteng Moraya.
Meskipun sudah mulai berbenah, dalam pandangan ML Denny Tewu, calon DPD RI 2019-2024 nomor urut 34 dapil Sulut, ke depan dibutuhkan pengembangan yang lebih kreatif dan inovatif untuk menjadikan Tondano sebagai ‘Kota kehidupan’. “Di wilayah ini ada Sekolah Tinggi APDN ada juga Universitas Manado (Unima) yang kalau saja namanya Universitas Minahasa (Unima) maka brandingnya bisa lebih kuat sebagai Universitasnya orang Minahasa,” ujarnya pula.
Ketua Umum Rukun Keluarga Besar Tewu/Tewuh ini menceritakan, kota Tondano pernah distigmakan sebagai kota mati, hal ini karena rumor yang berkembang bahwa setelah jam 18.00 sore, kota itu menjadi sepi dan orang-2 seperti takut keluar rumah. “Dulu pernah ada bioskop di tengah kota Tondano, saat ada pemeriksaan/razia dari pihak kepolisian didapatkan berbagai macam senjata tajam (sajam) yang dibawa masyarakat dan hingga kini sayangnya belum ada bioskop lagi di kota Tondano yang menjadi Ibu Kota Minahasa Induk. Bahkan bank swasta pun sepertinya belum buka cabang, bisa saja stigma ‘Kota Mati’ masih menjadi pertimbangan bank-bank swasta membuka cabang di Ibukota kabupaten tersebut,” sambung dia.
Menurut Denny lagi, sebenarnya banyak potensi yang ada di dalam kota Tondano antara lain, berbagai energi terbarukan, ada air terjun dari Danau Tondano, sumber angin yang melimpah di sekeliling pegunungan, dan sumber gas alam yang berlimpah. Belum lagi potensi industri pariwisata dengan keindahan alamnya, tanah yang subur sehingga berbagai tanaman bisa dikembangkan di sana.
Kota-kota lainnya hasil pengembangan dari kabupaten Minahasa, sambung mantan Ketua Umum PDS ini pula, sekarang sudah berkembang menjadi Minahasa Utara (Minut), Minahasa Tenggara (Mitra), Minahasa Selatan (Minsel) dan terlihat kota-kota hasil pengembangan itu umumnya sudah cukup maju bila dibandingkan kabupaten Minahasa Induk sendiri.
“Jadi, memang sebenarnya semua tergantung kepala daerah, mau dibawa ke mana nasib kotanya,” ucap Denny. Kita dukung dan doakan agar Kepemimpinan yang baru di bawah Bupati Pak Roy Roring dan Wkl Bupati Pak Robby Dondokambey, dapat membawa Minahasa Induk lebih maju lagi dengan mengoptimalkan berbagai sumberdaya yang ada, termasuk SDM yang hebat-2 di Minahasa. (Admin).