MANADO,BAROMETERSULUT.com- Wilayah Sulawesi Utara saat ini sudah memasuki musim hujan, puncaknya diperkirakan Desember Januari.
Masyarakat diminta selalu waspada disaat hujan tengah mengguyur.
“Pada saat puncak musim hujan nanti agar selalu waspada terlebih khusus di wilayah yang rawan banjir dan longsor,” tegas Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Carisz Kaimana, Minggu (08/11/2020).
Ditambah dengan adanya fenomena La Nina, lanjut Carisz, berpeluang menambah jumlah curah hujan pada saat musim hujan kali ini. Diperkirakan sifat musim hujan tahun ini normal hingga atas normal.
“Teruslah memantau perkembangan cuaca dari BMKG melalui media sosial FB (BMKG Sulut), infobmkg (Apk android) dan melalui media-media yang ada,” imbau Kaimana.
Sebelumnya, Pjs Gubernur Fatoni mengatakan bahwa kesiapsiagaan dan mitigasi bencana merupakan langkah preventif dalam mengantisipasi bencana. Pasalnya, saat ini paradigma penanggulangan bencana telah berubah dari responsif menjadi preventif.
Provinsi Sulut diketahui termasuk daerah yang mempunyai banyak potensi bencana alam, diantaranya banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, serta erupsi gunung api. Ini karena di Sulut ada 8 gunung api aktif yaitu lokon, soputan, mahawu, karangetang, ambang, awu, ruang, tangkoko.
“Ini yang perlu diantisipasi, melalui apel saat ini dapat mempersiapkan dan meningkatkan kesiapsiagaan semua unsur dalam penanggulangan bencana di daerah kita ini, baik pemerintah, masyarakat relawan serta kesiapan sarana dan prasarana agar kita selalu siap dan dapat menekan resiko bencana alam di Sulut,” jelas Agus Fatoni pada Kegiatan Apel Kesiapsiagaan dalam Penanggulangan Bencana Tahun 2020 di Lapangan Koni Sario Manado, belum lama ini.
Fatoni juga menyinggung slogan Kepala BNPB “Bencana Urusan Bersama” sekaligus mengingatkan seluruh elemen untuk ikut serta dan bersama-sama bekerja dalam upaya penanggulangan bencana di Sulut.
“Koordinasi dan komunikasi yang cepat dari unsur penanggulangan bencana di kabupaten/kota dengan unit yang ada di provinsi untuk terus dimaksimalkan sehingga respon cepat dan keterpaduan dalam bencana dapat tercipta untuk meminimalisir dampak yang akan terjadi,” ujarnya. (ony)