Kekayaan Melonjak Capai Rp.284 Triliun, Forrest Li Jadi Orang Terkaya Baru Singapura

JAKARTA, BAROMETERSULUT.com- Forrest Li, salah satu pendiri, chairman dan CEO Sea Ltd., telah menjadi orang terkaya di Singapura menyusul saham induk Shopee tersebut yang melonjak sepanjang tahun berjalan ini. Li, yang lahir di China dan kemudian menjadi warga negara Singapura, kini memiliki kekayaan US$19,8 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index, dikutip Selasa (31/8/2021).

Jika dikonversikan dengan kurs rupiah yang di level Rp14.345 per dolar AS, maka nilai kekayaan Forrest Li menembus Rp284,04 triliun.

Nilai kekayaan Li melonjak setelah mengantongi keuntungan dari saham Sea pada American Depositary Receipts yang naik 67 persen tahun ini.
Orang terkaya kedua di Singapura, taipan perusahaan cat, Goh Cheng Liang, memiliki kekayaan bersih US$17,7 miliar.

Li menjadi contoh lain bagaimana miliarder teknologi naik peringkat kekayaan di negara-negara di Asia. Awal tahun ini, Brian Kim, pendiri Kakao Corp., menjadi orang terkaya di Korea Selatan.

Sea, perusahaan paling berharga di Asia Tenggara, telah beralih ke fintech untuk pertumbuhan lebih lanjut di luar game dan e-commerce.

Baca juga:  Bupati Joune Ganda Beber Pengembangan Tanaman Kelapa "Hulu ke Hilir"  Kepada Crew VVIP Kompas TV 

Perusahaan juga berkembang di luar kawasan. Sea telah memenangkan lisensi perbankan digital di Singapura pada Desember 2020 dan mengakuisisi PT Bank Kesejahteraan Ekonomi atau lebih dikenal sebagai Bank BKE, sumber anonim Bloomberg yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pada Januari 2021.

“Kedua aksi itu harus memungkinkan grup untuk mengembangkan bisnis SeaMoney-nya di luar pembayaran untuk memasukkan pinjaman, asuransi, manajemen kekayaan, dan layanan keuangan lainnya,” kata Nathan Naidu, analis dari Bloomberg Intelligence.

SeaMoney, bisnis pembayaran digital dan layanan keuangan perusahaan, membukukan total pembayaran menggunakan layanan dompet selulernya naik menjadi lebih dari US$4,1 miliar pada kuartal II/2021, naik hampir 150 persen dari tahun sebelumnya, kata Li saat pemaparan kinerja pada 17 Agustus lalu.

Pendapatan Sea melejit 159 persen menjadi US$2,3 miliar pada periode tersebut. Keberhasilan Sea yang lebih luas telah ditandai oleh game seluler Free Fire, yang telah melampaui 1 miliar unduhan di Google Play. Ini juga didorong oleh platform e-commerce, Shopee, yang telah menjadi aplikasi belanja kedua yang paling banyak diunduh di Android dan iOS secara global, kata Li.

Baca juga:  Ketua HIPMI Sulut Natanael Pepah Apresiasi Sederet Keberhasilan 7 Tahun Kerja ODSK

Tiga pendiri Sea, yakni Li, Gang Ye, dan David Chen, memulai perusahaan pada tahun 2009. Ye, yang menjabat chief operating officer, memiliki kekayaan US$10,8 miliar.

Sementara Chen, yang bertindak sebagai chief product officer Shopee, memiliki pundi-pundi bersih US$3,6 miliar. Manajemen Sea menolak mengomentari penilaian kekayaan eksekutif.

Pada akhir Maret 2021, perusahaan sempat memberikan hadiah sebesar Sin$50 juta atau setara US$37,1 juta kepada National University of Singapore untuk memajukan penelitian dalam kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin.

Analis Bloomberg Intelligence Naidu mengatakan dia tetap positif tentang prospek saham Sea, bahkan setelah saham melonjak lebih dari 20 kali lipat sejak listing pada 2017.

Pihaknya memperkirakan, permintaan untuk layanan perusahaan tetap kuat setelah didorong oleh pandemi. Apalagi Shopee menggelar ekspansi ke pasar Amerika Latin termasuk Brasil.

“Setelah Covid, masyarakat sudah melakukan pemanasan terhadap layanan digital dan platform online,” ujarnya.(*/yayi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *