Sulut, BAROMETER –
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menghadiri vaksinasi massal untuk pelajar dan santri, Rabu (39/9).
Mengusung tagline Indonesia Hebat, Indonesia Sehat berlangsung serentak di 4 provinsi.
Masing-masing, Banten, Sulut, Lampung dan Kalimantan Barat. Adapun vaksinasi massal diprakarsai Badan Intelejen Negara (BIN) dan dibuka secara virtual oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Sebanyak 28.150.000 secara nasional peserta ikut vaksinasi. Sementara untuk Sulut, terpusat di SMA Negeri 1 Manado.
Gubernur pada kesempatan itu melaporkan pencapaian vaksinasi Provinsi Sulut kepada Ketua DPR RI.
“Saat ini, vaksinasi tahap satu di Sulut mencapai 90 persen. Sementara untuk tahap dua memasuki 50 persen. Saat ini kita fokus tahap satu dan dua untuk pelajar agar belajar tatap muka segera dilaksanakan,” kata gubernur.
Gubenur memastikan belajar tatap muka akan dilaksanakan saat target vaksinasi sudah mencapai target 100 persen. Hal ini dijelaskannya saat Ketua DPR RI Puan Maharani meminta kepastian terkait penerapan pembelajaran tatap muka di Sulut.
“Perencanaan target, sampai saat ini sisa vaksin di Sulut berjumlah 375.000. Kita akan sebar ke seluruh SMA/SMK, sehingga, bulan depan semua bisa tatap muka,” bebernya.
“Jadi target kita sudah dua kali divaksin, langsung ikut belajar tatap muka. Tapi mengikuti protokol kesehatan. Nanti diatur regulasinya. Salah satunya dengan diadakan sekolah pagi dan sekolah siang,” lanjutnya.
Mendengar laporan Gubernur Olly, Puan Maharani memberikan apresiasi. Dia turut optimis target Pemprov Sulut bisa tercapai.
“Insyaallah target yang dijabarkan Pak Gubernur bisa tercapai akhir tahun ini,” tandasnya.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan peluncuran aplikasi untuk mengantisipasi varian Corona.
Aplikasi ini mampu mendeteksi seluruh varian Corona, termasuk varian MU.
Sistem teknologi yang digarap BIN ini diberi nama ‘TangkalCOVID-19.id’. Aplikasi ini mampu memprediksi kasus baru Corona di tiap kabupaten/kota.
Akurasi dari sistem ini disebut mencapai 95 persen. TangkalCOVID-19.id ini diperkaya informasi penyebaran Corona varian Alfa, Beta, dan Delta. Termasuk varian MU yang diawasi WHO.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Purn Budi Gunawan mengatakan aplikasi ini diluncurkan sebagai langkah nyata penanganan Corona, selain program vaksin door to door.
“BIN sebagai garda terdepan untuk mengantisipasi ancaman pandemi serta dalam rangka menjalankan amanat UU 17 tahun 2011 tentang intelijen negara,” kata Budi.
Aplikasi diharapkan bisa jadi mengedukasi masyarakat untuk mengampanyekan kepatuhan protokol kesehatan. Aplikasi ini juga untuk mengantisipasi terbentuknya klaster COVID-19.
“Semua upaya anak bangsa ini dipersiapkan guna mendukung Indonesia dalam rangka transisi dari status pandemi menjadi endemi,” kata Budi.
Turut hadir, Ketua DPRD Sulut Fransiskus Silangen, Anggota DPRD Sulut Rocky Wowor, Sekprov Sulut Edwin Silangen, juga Wali Kota Manado Andrei Angouw serta Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang.
(Rendy)