PDIP Soal Pilpres: Olly Dondokambey Pantas Dicalonkan

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri (tengah), bersama ketua dpp bidang politik Puan Maharani, Sekjen Hasto Kristiyanto, Bendahara partai Olly Dondokambey, serta dua politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung, dan Yasona Laoly, berjoget bersama usai menutup Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (11/1/2019). Rakornas tersebut menghasilkan rekomendasi politik yaitu penugasan kepada seluruh kader PDIP untuk mengarahkan, mengawal, mengamankan dan memastikan kebijakan-kebijakan politik pemerintah pusat tetap mengandung satu muatan, satu arah, serta satu haluan yaitu ideologi Pancasila. SP/Joanito De Saojoao.

Jakarta, BAROMETER –
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terus mematangkan konsolidasi memenangkan pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Partai memenang tiga Pemilu di era reformasi memiliki segudang kader yang bakal ditugaskan sebagai calon di Pilpres 2024.

Menarik, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Olly Dondokambey sebagai salah-satu kader yang pantas dicalonkan.

“Di antaranya adalah Prananda Prabowo, Puan Maharani, Olly Dondokambey, Ganjar Pranowo, Wayan Koster, Tri Rismaharini, Djarot Syaiful Hidayat, Abdullah Azwar Anas, Mardani, Sultan Riska. Mereka lahir dari mekanisme kaderisasi partai,” kata Hasto Kristiyanto melalui keterangan tertulis, Jumat (15/10/2021).

“PDI Perjuangan terus melakukan konsolidasi dan kaderisasi partai. Itu semua perlu kerja sistemik melalui bangunan organisasi kepartaian. Jadi terkait dengan capres dan cawapres, partai memiliki banyak kader yang mumpuni yang telah dipersiapkan,” tambah Hasto.

Baca juga:  Pesan Natal Denny Tewu

Ia menyatakan, keputusan terhadap siapa capres dan cawapres dari partai berlambang banteng moncong putih itu, berdasarkan Kongres V Partai telah memberikan mandat kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk memutuskan dan mengumumkannya.

“Pengumuman akan dilakukan pada momentum yang tepat. Semua memerlukan pertimbangan yang matang, bukan asal deklarasi. Itulah tata cara melahirkan pemimpin, perlu pertimbangan matang dan jernih,” tandasnya.

(Rendy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *