4 Januari, Bumi Mencapai titik Terdekatnya dengan Matahari 

Jakarta, BAROMETERSULUT –
Tahukah kalian bahwa Bumi mencapai titik terdekatnya dengan Matahari sekitar dua minggu setelah titik balik Matahari Desember (Solstis Desember)? Di tahun ini, peristiwa yang disebut perihelion itu terjadi pada 4 Januari 2022. Selain perihelion, ada juga aphelion.

Apa Itu Perihelion dan Aphelion?

Istilah perihelion dan aphelion menggambarkan titik-titik yang berbeda dalam orbit Bumi terhadap Matahari. Ingat, Bumi mengorbit Matahari dalam lintasan elips yang berbentuk oval, bukan lingkaran.

Ini berarti, Bumi berada sekitar 4,9 juta km lebih dekat ke Matahari pada bulan Januari pada titik terdekatnya dibandingkan pada bulan Juli pada titik terjauhnya.

Berdasarkan penjelasan ini, aphelion berarti adalah titik orbit Bumi yang terjauh dari Matahari, sedangkan perihelion adalah titik orbit Bumi yang paling dekat dengan Matahari.

Baca juga:  Robert Minta Jajarannya Untuk "Kerja Cepat dengan Hasil Cum Laude"

Kata tersebut berasal dari bahasa Yunani Kuno, di mana helios berarti “Matahari”, apo berarti “jauh”, dan peri berarti “dekat”.

Perihelion dan Aphelion di 2022

Dikutip dari Almanac.com, Senin (3/1/2022) di tahun 2022 ini, Bumi akan berada di perihelion pada 4 Januari pukul 01.52 AM Eastern Time (13.52 siang WIB). Sedangkan aphelion terjadi pada 4 Juli pukul 03.10 AM Eastern Time (15.10 siang WIB).

Tahun ini, Bumi akan berada pada jarak 147.1 juta km dari Matahari di perihelion dan 152,1 juta km dari Matahari di aphelion.

Kapan Aphelion dan Perihelion?

Aphelion selalu terjadi di awal Juli. Sekitar dua minggu setelah titik balik Matahari Juni (Solstis Juni), saat itu Bumi berada pada posisi terjauh dari Matahari.

Baca juga:  Korem 132/Tadulako Komitmen Laksanakan Minggu Militer

Sedangkan Perihelion selalu terjadi di awal Januari. Sekitar dua minggu setelah Solstis Desember, Bumi berada paling dekat dengan Matahari.

Apakah Aphelion dan Perihelion Terkait dengan Musim?

Bukan jarak dari Matahari yang menyebabkan musim di Bumi. Musim terjadi karena poros Bumi miring. Itu karena Bumi mengorbit Matahari dengan kemiringan sehingga planet kita mendapat lebih banyak atau lebih sedikit sinar matahari langsung pada waktu yang berbeda dalam setahun.

(Dtc/*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *