Pemkab Sangihe Seriusi Penanganan Stunting

Tahuna, BAROMETERSULUT.com-Stunting hingga kini masih menjadi masalah yang kompleks. Penyakit yang menyerang anak-anak dengan gagal tumbuh akibat kekurangan gizi 1.000 hari pertama jadi perhatian serius pemerintah.

Menangani stunting Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe telah menyediakan tim percepatan penanggulangan stunting.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Sangihe dr Joppy Thungari menyatakan, penanganan stunting di Kabupaten Kepulauan Sangihe terus berlanjut. Dimana pihaknya telah menyiapkan tim di tiap Kecamatan sampai ke Kampung

“Untuk pencegahan stunting ini kita sudah menyiapkan tim percepatan penanggulangan stunting di tingkat Kabupaten, Kelurahan, Kampung maupun Kelurahan,” ujar Thungari kepada BarometerSulut.com,” Selasa (19/4/2022).

Baca juga:  Perkelahian Tarpok di Kembuan Satu 1 Pemuda Meninggal Dunia, Polisi Amankan 3 Terduga Pelaku

Dirinya mengatakan, dimana pada disetiap Kampung dan Kelurahan, juga telah dibentuk tim pendamping keluarga, yang bertugas untuk mendampingi keluarga beresiko stunting.

“Sehingga apabila ada anak yang beresiko terkena stunting, maka bisa dilakukan penanganan melalui pengobatan, agar tidak terkena stunting oleh pihak pendamping keluarga tersebut,” jelas Thungari.

Menurut dia, sampai saat ini ada sebanyak 200 lebih anak yang tergolong stunting berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sangihe.

“Sehingga kami sedang melakukan intervensi baik secara pemberian gizi maupun perbaikan lingkungan. Supaya anak yang tergolong stunting tidak lagi menderita stunting,” bebernya.

Sementara itu cara pencegahannya dijelaskannya pula, yaitu menyampaikan pendamping keluarga. Yaitu tugas mereka yakni milihat keluarga tersebut, resiko seperti apa yang menyebabkan terjadinya stunting.

Baca juga:  Stunting Jadi Prioritas, Pemkab Sangihe Pacu Penanganan

“Misalnya keluarga tersebut tidak memiliki ketersediaan makanan yang bergizi. Sehingga tim pendamping ini dapat mengajarkan cara makan bergizi dengan menggunakan pakan lokal, bahkan hal itu juga tak lepas dari lingkungan yang bersih, sanitasi dan penyediaan air bersih,” katanya.

Dirinya berharap, dengan dilakukannya tim ini, maka pencegahan stunting di Sangihe dapat dilakukan. Agar jumlah kasus stunting di Sangihe menurun.

“Harapannya, kasus stunting di Kabupaten Kepulauan Sangihe ini menurun, bahkan sampai nol kasus,” tandasnya.

(Christ)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *