Tahuna, BAROMETERSULUT.com- Penanganan kasus stunting di Kabupaten Kepulauan Sangihe terus berlanjut. Hingga kini stunting masih jadi masalah yang harus ditangani Pemerintah. Desakan penanganan stunting tersebut dipacu.
Hal inipun jadi perhatian serius Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Sangihe dr Rinny Tamuntuan. Dimana, pada setiap melaksanakan agenda bersama jajaran pemerintah. Dirinya terus menekan kepada pihak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar lebih memerhatikan penanganan stunting di Sangihe.
Dirinya menyebutkan, agar kasus stunting ini bisa mengalami penurunan. Yang mana diketahui bersama jumlah kasus stunting di Sangihe masih cukup tinggi diangka 300san.
“Jadi dimohon untuk OPD terkait seperti Dinas Kesehatan, BKKBN, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, untuk selalu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memperhatikan pola asuh anak, mulai dari perencanaan kehamilan, masa kehamilan, sampai pada proses kelahiran,” tegas Tamuntuan.
Dirinya menjelaskan, penyebab terjadinya stunting diakibatkan pola asuh terhadap anak terbilang kurang baik, serta menikah dini. Dimana, belum terlalu mengerti apa itu stunting. Jadi diharapkan OPD terkait dapat memberikan edukasi yang benar kepada masyarakat.
“Untuk penganggaran tahun 2023 untuk dinas terkait lebih memperhatikan program kerja yang bersentuhan langsung dengan penurunan angka stanting, supaya dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten yang kita cintai bersama ini,” tandasnya. (Christ)