Bolmut, BAROMETERSULUT.com – Pemerintah Republik Indonesia (RI) resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhitung sejak Ahad (04/9/2022) kemarin.
Sontak keputusan Pemerintah itu mengundang reaksi seluruh komponen masyarakat di tanah air, tak pelak hampir di seluruh daerah diwarnai dengan aksi unjuk rasa yang dimotori oleh mahasiswa.
Kontras dengan situasi tersebut, suasana di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), terpantau adem ayem.
Bahkan di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bolmut, Selasa (06/9/2022) terlihat ramai lancar.
Antrian kenderaan bermotor, baik roda Empat maupun roda Dua tampak normal.
Salah seorang konsumen yang sedang antri di SPBU tersebut, bahkan mengaku tidak kaget dengan kanaikan BBM.
Pasalnya, sebelum BBM naik dirinya sudah terbiasa dengan harga bensin jenis pertalite di depot-depot tepi jalan.
“Harganya sama saja dengan yang di jual per botol di pinggir jalan, jadi sudah biasa dengan harga pertalite 10 Ribu,” ujarnya sambil mendorong sepeda motornya mengikuti antrian.
Seperti diketahui, sebelum kenaikan harga BBM, sejumlah pengecer yang menggunakan takaran botol ukuran Satu liter, menjual Bensin jenis Pertalite seharga Rp. 10 Ribu.
(Theo)