ManadoBAROMETERSULUT.com–Peran anak muda Indonesia di era globalisasi saat ini ditantang. Kecepatan kemajuan zaman disegala lini tak terelakan. Di momentum G-20 dimana Indonesia menjadi tuan rumah sejumlah penyelenggaraan kegiatan patut dimanfaatkan. Akan hal ini salah satu rangkaian acara pada forum tingkat tinggi dunia ini adalah Youth-20 atau Y-20 yang menfasilitasi anak-anak muda terbaik dunia membentuk satu forum untuk membahas berbagai isu terkini khususnya dibidang kepemudaan.
Terkait itu, Y20 Indonesia 2022 X Telenthub bekerjasama dengan Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (RI) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Talent Talks dengan mengangkat tema “The Future Of Work : From Adaptation to Transformation” disalah satu hotel di bilangan jalan Tiere Pendean, Kota Manado, Selasa (25/10).
Event dengan mengundang segment anak muda itu dihadiri sejumlah perwakilan organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan. Diantaranya Ikatan Pelajar Putra Nahdlatul Ulama (IPNU) Sulut, IPPN Sulut, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Manado, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) dan organisasi OKP lainnya.
Managing Director Talenthub Kemenaker RI Ahmad Luthfi mengatakan, dirinya mengapresiasi keikutsertaan kaum muda di Sulut dalam ajang kali ini. Kata dia, tantangan diera saat ini sangat menghantam kalangan pemuda Indonesia untuk lebih kreatif lagi dalam mempersiapkan talenta di dalam dunia ketenagakerjaan. Belum lama ini pihaknya telah melakukan penelitian dibeberapa negara di eropa, mereka memiliki skema yang sangat baik mempersiapkan dunia kerja bagi generasi muda.
“Apa itu TalentHub? yaitu Sebuah gerakan nasional yang bertujuan meningkatkan keterampilan anak muda khususnya pada generasi millenials dan Gen Z di bidang kreatif dan digital. Secara langsung bisa diakses lewat halaman web htpps: karirhub. kemnaker. go. id,” ujar Luthfi yang merupakan salah satu narasumber di Talent Talks.
Sambungnya, pemerintah Indonesia telah memberikan berbagai program dalam menunjang iklim ketenagakerjaan. Dengan menyiapkan Balai Latihan Kerja (BLK) dengan berbagai fasilitas keahlian. Menurutnya di Indonesia ada 21 BLK yang secara fasilitas sangat memadai. Seperti di Ternate dan Balikpapan, Kalimantan Timur. Dalam fasilitas itu, Kemenaker memberikan fasilitasi berupa pelatihan, mentoring, coaching, dan pengembangan kewirausahaan di bidang digital dan digital kreatif.
“Melalui fasilitas ini, Kemenaker memiliki target melahirkan wirausaha baru di bidang digital dan kreatif ini untuk menjawab tantangan angkatan kerja di masa depan. Apalagi pemerintah melalui lembaga yang ada menggodok pekerja Indonesia lewat Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sudah siap ditempatkan diberbagai negara sebagai pekerja yang telah memiliki skil dan keahlian dimasing-masing bidang pekerjaan,”jelasnya.
Sementara itu, pembicara lainnya Co Chair Of Y20 Indonesia 2022 Nurul H Ummah menuturkan, Y20 merupakan satu diantara pertemuan tingkat tinggi dunia negara-negara peserta G20 yang khusus membahas isu-isu dibidang kepemudaan. Kata dia, Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan event skala internasional ini harus benar-benar memberikan kontribusi yang gemilang dalam mendorong kerjasama di dunia internasional.
“Y20)merupakan wadah konsultasi resmi bagi para pemuda dari seluruh negara anggota G20 untuk dapat saling berdialog. Dalam pegelaran Y20 nantinya ada beberapa kegelisahan para pencari pekerja muda Indonesia. Y20 mendorong para pemuda sebagai pemimpin masa depan untuk meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan global, untuk bertukar ide, berargumen, bernegosiasi, hingga mencapai konsensus,”kata mantan Ketua Umum PP IPPNU itu.
Hadir pula pembicara local youth Manado Zanjabil Wakid. Ia menerangkan, angka pengangguran di Indonesia tak terkecuali di Sulut masih diangka yang tergolong tinggi. Dimana sebagiannya adalah anak muda. Sehingga itu perlu difasilitasi oleh pemerintah dalam mendorong dan mendongkrak semangat bekerja para anak muda ini. “Ketersediaan lapangan kerja serta lembaga-lembaga pendukung lainnya masih sangat jauh dari harapan. Akibatnya angka pengangguran meningkat. Forum-forum seperti ini sangat menarik dan patut diapresiasi. Ke depan dengan adanya hal ini dapat menjadi jalan keluar dari apa yang menjadi permasalahan dikalangan anak muda dalam mencari pekerjaan,”tandasnya.(fjr)