Manado,BAROMETERSULUT.com– Sepanjang tahun 2022 hingga 2023 mendatang pemerintah pusat melalui
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara mengalokasikan anggaran sebesar Rp130 miliar pada 2022 untuk membangun wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di kabupaten Kepulauan Talaud dan Sangihe.
” Untuk paket ini kami alokasikan sekira Rp 658 miliar atau sebesar 20 persen dari pagu anggaran pada tahun ini ,” ujar Kepala BPJN Sulut, Hendro Satrio Muhammad Kamaludin di Manado, Jumat, (17/11) di ruang kerjanya.
Adapun Proporsi anggaran tersebut menurut dia, untuk menunjang program pemerintah membangun wilayah 3T sebagai beranda terdepan Indonesia yang berbatasan dengan negara tetangga.
” Saat ini pemerintah sedang memprioritaskan pembangunan infrastruktur di 18 kawasan 3 T termasuk Kabupaten Talaud dan Sangihe. Kita ketahui bahwa daerah perbatasan adalah garda terdepana NKRI diwilayah Sulut, j daerah strategis negara yang perlu dijaga kedaulatannya salah satu dengan memaksimalkan pembangunan infrastruktur yang memadai melalui paket proyek Multiyear” ujarnya.
Dia menjelaskan, besaran anggaran tersebut, diplot untuk membangun jalan dan jembatan di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Menurut Hendro, untuk wilayah Sangihe, pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp22 miliar untuk paket preservasi jalan.
Sementara itu katanya, di Talaud, dialokasikan anggaran sebesar Rp17 miliar untuk preservasi jalan Rainis-Melonguane-Beo, serta lingkar Miangas dan lingkar Kakorotan.
Kata Hendro,untuk tahun ini pihaknya telah melaksanakan preservasi jalan Essang-Rainnis sepanjang 23,4 Km .Selain jalan ada proyek pembangunan jembatan Ammat sepanjang 120 meter dengan anggaran 44 miliar.
“Terkait jalan menuju arah jembatan kami kita lakukan Dondgrade akar kondisi jalan landai hingga kendaraan mudah melintasi kawasan itu”ungkap dia.
Jadi katanya, tahun ini di Talaud ada lima jembatan kayu yang akan diganti dengan konstruksi jembatan permanen dengan total anggaran 204 miliar dari paket Multiyear.
Lebih jauh Hendro menjelaskan untuk sepanjang tahun 2022 hingga 2023 mendatang, khusus kawasan 3 T pemerintah akan secara masiv dan “jor-joran” melaksanakan pembangunan fisik khususnya jalan dan jembatan.
” Dengan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan ini, dipastikan akan tercipta satu multi player effeck yakni terciptanya peningkatan kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan perekonomian pemerintah daerah serta secara tidak langsung semakin memperkokoh keamaman dan wibawah kawasan T3 sebagai beranda terdepan NKRI.”tandas pejabat yang sangat dekat dan terbuka dengan awak media itu sambil menambahkan agar secara rutin melihat langsung dan memastikan bahwa pekerjaan proyek-proyek di wilayah kerja BPJN Sulut dikerjakan secara benar dan transparan.(nando)