Manado, BAROMETERSULUT.com- Aksi Penipuan dengan modus memberi pekerjaan masih sering memakan korban.
Terbaru, sebanyak 70 warga dari berbagai Desa di Kabupaten Kepulauan Talaud harus terlunta-lunta di Pelabuhan Manado, akibat ditipu seorang pria bernama Hayatudin Soamole alias Udin warga Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, dengan iming-iming akan dipekerjakan di sebuah lokasi tambang emas miliknya di Sanana, Kota Ambon.
Untuk maksud itu, para korban dimintai uang transportasi Rp800 ribu per orang untuk tiket kapal dari Talaud-Manado-Maluku Utara dan uang makan saat tiba di lokasi kerja.
Para korban ditemani pelaku Udin, berangkat dari Pelabuhan Talaud pada Sabtu (11/2/2023).
Sayangnya, saat tiba di Manado pada Minggu (12/2/2023), pelaku Udin justru kabur dengan uang yang terkumpul, total sekitar Rp56 juta.
Berbekal sisa uang seadanya yang , ke-70 korban mencoba bertahan sampai Selasa (14/2/2023) malam ini.
Beberapa di antara mereka terpaksa meminta bantuan kerabat di Manado, dan Minut serta lainnya harus tidur melantai di ruang tunggu pelabuhan.
Delfius Larenggam, salah satu korban, saat ditemui di Manado mengatakan, ke-70 pencari pekerjaan ini berasal dari desa yang berbeda-beda, seperti Desa Beo di Kecamatan Beo, Desa Nunu dan Desa Tabang di Kecamatan Rainis.
Selanjutnya dari Desa Awit Selatan dan Desa Rae di Kecamatan Beo Utara, Bambung, Malat, Lahu dan Taruan di Kecamatan Gemeh, Desa Kalongan di Kecamatan Kalongan, Daran di Kecamatan Pulutan.
“Kami percaya saja saat dipanggil kerja. Tidak disangka ternyata penipuan,” ujar Delfius.
Menurut Delfius, ia mengenal Udin sejak November 2022. Saat itu Udin sedang mengerjakan proyek bangunan di Talaud lalu mengaku mempunyai tanah di Sanana yang memiliki banyak kandungan emas.
Korban lainnya sekaligus koordinator tombongan pekerjaan Ronald Manongga menambahkan, saat tiba di Manado, ia dan pelaku Udin menginap di rumah hotel dekat pelabuhan, namun pada Senin (14/2/2023) sekitar pukul 04.00 WITA, Udin meninggalkan kamar diam-diam.
“Sampai jam 10 pagi (14/2/2023) masih ada kontak. Dia (pelaku, red) berlasan sedang mengemas barang di Malalayang untuk dibawah ke Pelabuhan. Tapi sampai sekarang belum kembali. Padahal kata Udin, dia sudah booking tiket kapal ke Maluku pada Senin kemarin, tapi kami cek di kapal, belum ada nama kami yang dibooking,” ujar Ronald.
Musibah yang dialami ke-70 warga Talaud, turut menuai prihatin Bupati Kabupaten Talaud Elly Lasut dan Wakil Bupati Moktar Parapaga.
Sesaat usai mendengar informasi tersebut, keduanya langsung menurunkan tim ke Pelabuhan Manado, di Minut untuk membantu para korban dengan memberikan bahan makanan, termasuk korban yang ditampung di rumah Wabup di kota Bitung.
Bupati Elly Lasut meminta pegawai di kantor Badan Penghubung agar menyiapkan makanan selama menunggu pemulangan serta tiket agar ke-70 korban kembali ke Talaud, sementara Wabup Moktar Parapaga menyiapkan rumah pribadinya di Kota Bitung menjadi tempat tinggal sementara dari para korban sampai jadwal kepulangan ke Talaud.
Para korban pun rencana akan dipulangkan ke Talaud pada Jumat (17/2/2023) mengikuti rute kapal Manado-Talaud.
“Hal merupakan bentuk kepedulian dari Pemerintah Talaud bagi warga yang tertimpah masalah, dan meminta aparat kepolisian untuk menangkap pelaku penipuan ini sehingga tidak ada lagi ada korban,” pesan Wabup Moktar Parapaga sambil mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan selektif terhadap tawaran pekerjaan di luar daerah.(Nando)