Tahuna, BAROMETERSULUT.com– Dalam rangka menjaga kestabilan harga pangan dan menekan laju inflasi, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) bersamaan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia ke-45.
Kegiatan yang berlangsung di Taman Kota Tahuna, Selasa (15/10/2024), ini mengusung tema Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang digagas oleh Bank Indonesia (BI).
Acara tersebut dibuka oleh Asisten II Sekretariat Daerah Sangihe, Gregorius Londo, yang menekankan pentingnya keterjangkauan harga pangan bagi masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Sangihe tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga pangan meskipun tidak masuk dalam daerah yang dipantau oleh Indeks Harga Konsumen (IHK).
“Di tahun ini, kita telah melaksanakan Gerakan Pangan Murah sebanyak 180 kali untuk menekan inflasi, walaupun inflasi nasional masih berada di angka rendah, yakni 1,84%, di bawah target 2,5% ± 1%,” kata Londo.
GPM di Kabupaten Sangihe menyasar seluruh masyarakat, terutama di wilayah terpencil dan pulau-pulau kecil yang rawan fluktuasi harga.
“Kami tidak hanya fokus di Pulau Sangihe, tapi juga di kampung-kampung dan pulau-pulau kecil lainnya untuk memastikan harga pangan tetap terjangkau,” tambahnya.
Kepala Dinas Pangan Daerah Kepulauan Sangihe, Ir. Reintje Tamboto, menambahkan bahwa GPM ini menyediakan kebutuhan pokok seperti beras SPHP, minyak goreng, telur, dan bahan pangan lain yang dijual dengan harga bersubsidi.
“Kami harap, masyarakat di Sangihe bisa memperoleh pangan dengan harga terjangkau,” ungkapnya.
Dengan adanya Gerakan Pangan Murah ini, Pemerintah Kabupaten Sangihe berharap stabilitas pasokan dan harga pangan tetap terjaga, memberikan dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat di tengah ancaman inflasi.