Manado,BS- Data di kantor Badan Narkotika Kota(BNK) Manado menyebutkan bahwa hingga saat ini terdapat sedikitnya 7 ribu orang pengguna dan penyalagunaan narkoika.Jumlah itu merupakan bagian dari 36.600 orang se-Propinsi Sulut.Namun data terakhir dari BNK Sulut jumlah tersebut telah mencapai 38.000 ribu orang.
Kepala BNK kota Manado AKBP Eliasar Sopacoly, Rabu(16/9) di restoran Dolphin Donnat dalam kegiatan diskusi dengan penggurus komunitas Jurnalis Online kota Manado (JAROD) menegaskan, bahwa angka pengguna narkotika di Sulut mengalami kenaikkan yang signifikan yakni menjadi sekitar 38.000 orang, itu otomatis untuk kota Manado juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan” Jika secara nasional ditetapkan sebagai keadaan darurat, maka untuk wilayah Sulut kondisinya juga tidak jauh berbeda yakni trendnya meningkat drastis,” ujar mantan pejabat Kapolres Sitaro.
Lebih jauh Dia mengatakan, dari jumlah 38.000 tersebut pihaknya akan melakukan rehabilitasi sedikitnya 100,000 orang pecandu , hal itu merupakan upaya konkrit dari badan narkotika sebagimana yang diatur dalam Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika .” Jika upaya menyadarkan masyarakat tentang bahaya narkotika tidak diintensifkan, dapat dibayangkan penggunaan barang haram ini pasti akan meningkat dua kali lipat atau bahkan lebih.” tutur pria berkumis lebat tu.
Mantan Kapolres Sangihe itu menambahkan,kegiatan diskusi interaktif dengan JAROD itu merupakan salah satu upaya untuk menekan jumlah penggunaan narkotika dikalangan pekerja,” Kami berharap kegiatan ini dapat menekan jumlah pengguna narkotika di Sulut khususnya kota Manado,serta berharap awak jurnalis yang tergabung dalam JAROD dapat memberikan informasi dan edukasi yang benar kepada masyarakat antara lain tentang bahaya mengkonsumsi narkotika apapun jenisnya,” ungkap Eliasar.
Dihadapan para jurnalis media siber dalam kegiatan diskusi bertema” Intervensi Pola Hidup Sehat Kepada Pekerja” itu Eliaser menuturkan sejumlah informasi penting tentang data pengguna, bahaya dan upaya BNN terkait soal narkotika , antara lain :
-Untuk tingkat Nasional pengguna narkotika mencapai 4 juta jiwa
-Sebanyak 1,2 juta belum mendapatkan rehabilitas.
-Setiap hari di Indonesia terjadi antara 40-50 kematian akibat narkoba
-Data terakhir secara nasional pengguna narkoba meningkat 22% menjadi 4,1 juta orang.
– Kerugian negara mencapai Rp 63,1 triliun dan kerugian sosial mencapai Rp 7 triliun
– BNN memprediksikan pada tahun 2020 pengguna narkotika akan mencapai 5 juta jiwa.
– Klasifikasi pengguna narkotika menurut jenis pekerjaan yakni pelajar 22,345, mahasiswa 27,32% sementara kalangan pekerja mencapai 50,34%.” Penetapan Indonesia darurat narkoba, harusnya menjadi warning bagi seluruh stakeholder didaerah ini termasuk para jurnalis untuk sama-sama menyatakan perang terhadap semua jenis narkotika,” tegas Eliasar yang kala itu didampingi Reyne Wowoling, kepala seksi rehabilitasi BNP Sulut.(Gina)