HUT ke-597 Daerah Kepulauan Sangihe dan Upacara Adat Tulude Sukses Digelar

Tahuna, BAROMTERSULUT.com – Hari Ulang Tahun (HUT) Daerah Kepulauan Sangihe ke-597 dan Upacara Adat Tulude tahun 2022 sukses digelar.

Bacaan Lainnya

Hajatan masyarakat Sangihe yang digelar setiap tahunnya ini mengangkat Tema ‘Kaliomaneng Si Gengghonalangi Penanghupia Lambung Su Ralungu Alamate (Permohonan Kepada Sang Khalik Untuk Menjaga Alam Semesta Dalam Berkat Dan Rahmatnya) dab Sub Tema Menguadipe Petatahendung Penanara Kararatuangu Tampungang Lawo Ka Limahasu Siompulo Pitu Sutaunge, Dingangu Hundungu Munara Tulude Su Elo Ka Telumpulo Esane Su Wulangu Hiabe Taung Dua Wihu Duampulo Dua. I Kite Maki Tarimakase Su Ralungu Kakendage Lai Makiliwire Bou Hanging Sahinda. (Melalui HUT Daerah Kepulauan Sangihe ke-597 dan Upacara Adat Tulude 31 Januari Tahun 2022, Kita mengucap Syukur Dan Berterima Kasih Dalam Rahmatnya Dan Memohon Untuk Meluputkan Dari Pandemi Covid-19), di pendopo rumah jabatan Bupati, Senin (31/1/2022).

Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana SE ME dalam sambutannya mengatakan, saat ini boleh merayakan HUT ke- 597 Daerah Kepulauan Sangihe, serta dapat menggelar upacara Adat Tulude, meskipun masih berada ditengah pandemi Covid-19. Dikatakannya pula, HUT Daerah dan pesta adat Tulude tahun 2022 ini dirasakan sangat istimewa, karena dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Utara yang diwakili Kepala Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Sulut. Bahkan dihadiri pula peserta Sidang MPL PGI.

Baca juga:  Ketum Ikatan Alumni UI Didit Ratam : Selamat dan Sukses Pak Joune Ganda!

“Untuk itu, kami selaku pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe merasa sangat bersukacita, dan mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran bapak/ibu. Kiranya upacara Adat Tulude ini mendapat kesan tersendiri di hati bapak/ibu sekalian,” kata Gaghana.

Bupati menjelaskan, Pesta adat Tulude memiliki makna yang mendalam dan sakral, karena didalamnya mengandung esensi yang sangat penting. Yaitu bersyukur karena berkat dan penyertaan Tuhan dan anugrahNya, yang dilimpahkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe. Bahwa Tuhan boleh menyertai, menolong dalam perjalanan kehidupan sepanjang 2021.

“Pemerintah dan masyarakat memohon ampun atas segala kesalahan, serta semua dosa yang pernah dan telah dilakukan dalam perjalanan waktu menjalani hari-hari kehidupan ditahun 2021,” ujar Gaghana.

“Menyerahkan dan memohon penyertaan Tuhan, dalam kelanjutan hidup dan pengabdian Pemerintah dan masyarakat ditahun 2022 ini yang sedang kita jalani. Kiranya Dengan pertolongan Tuhan kita boleh mampu menjalani kehidupan selanjutnya,” sambungnya.

Dalam menjalankan roda pemerintahan Bupati menambahkan, akan segenap berupaya melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diemban dengan sebaik mungkin.

“Sekalipun ada berbagai tantangan dan dinamika yang terjadi. Tidak menyulitkan semangat kita untuk terus berbuat yang terbaik bagi daerah dan masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe,” beber Gaghana.

Sementara itu sambutan Gubernur Provinsi Sulut Olly Dondokambey SE yang dibawakan oleh Kepala Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Sulut Jetty Pulu mengungkapkan selamat merayakan dan memaknai upacara Adat Tulude Kepada pemerintah dan segenap masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Baca juga:  Cegah Wabah Deman Berdarah, Aparat Bhabinsa Polsek Gemeh Gencarkan PJN

“Sekaligus Memberikan apresiasi kepada panitia pelaksana, dan segenap pihak yang telah menggagas dan mengupayakan terselenggaranya agenda konstruktif yang sarat dengan nuansa religi dan kelestarian budaya,” ungkap Pulu.

Dipahami bersama lanjut dijelaskannya, bahwa upacara Adat Tulude merupakan warisan leluhur yang sangat menarik khas dan unik yang tidak ditemukan di tempat lain, selain di bumi nyiur melambai Sulawesi Utara.

“Tulude merupakan warisan budaya yang penuh makna, dan sarat nilai-nilai keimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Sehingga dapat saya katakan bahwa upacara Adat Tulude merupakan harta dan tahta yang tak ternilai dari Tuhan bagi masyarakat bumi nyiur melambai, terlebih khusus masyarakat Nusa Utara,” urainya.

Tulude jika tidak dilestarikan dirinya memang, maka secara perlahan akan bergeser dan punah, akan dilupakan, dan hanya menjadi kenangan dalam catatan sejarah.

“Namun sebaliknya, jika diolah dan diaktualisasikan dalam konteks pembangunan. Maka pasti akan menjadi kekuatan pendorong dalam mewujudkan masyarakat Sulut yang maju dan sejahtera,” ketusnya.

Hadir pada upacara Adat Tulude tersebut Wabup Sitaro John Palandung, Ketua DPRD Sangihe Josephus Kakondo, Wakil Ketua DPRD Sangihe, Anggota DPRD Sangihe, Sekda Sangihe Melanchton Harry Wolf, Ketua Umum PGI Pdt Gomar Gultom, Pejabat Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Infestasi Dr Djohar Hartoyo, Forkompinda Sangihe. (Christ/Advertorial)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *