Sulut,BAROMETERSULUT.com- Buntut penggalan kalimat orasi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Sulawesi Utara (Sulut), Steven OE Kandouw di taman Cita Waya Langowan, dimana dalam kesempatan itu menyentil tentang pembangunan patung Schwarz sehingga menuai kecaman di kalangan masyarakat, telah meninggalkan pesan moral yang berharga.
Terkait persoalan tersebut, Steven Kandouw menunjukkan sikap gentleman sebagai negarawan, dengan meminta maaf kepada pihak pribadi calon presiden Prabowo Subianto, Partai Gerindra dan masyarakat Sulut.
Menurutnya, akibat orasi tersebut, banyak kalangan dan masyarakat, keluarga besar Sigar Maengkom, Partai Gerindra dan pribadi calon Presiden Prabowo Subianto yang merasa tersinggung dan tersakiti.
“Dua hari berselang ini, menyikapi hiruk pikuk di medsos (media sosial-red) tentang pelaksaan kampanye hari Sabtu (12/1/2024) di mana saya menyampaikan orasi, dari lubuk hati yang paling dalam. Saya menyampaikan permohonan maaf kepada sahabat, saudara di Langowan termasuk Pak Prabowo Subianto, juga keluarga besar Sigar Maengkom, bahwa saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” ungkap Kandouw di kantor PDI Perjuangan Rike,Senin (15/01/2024).
Kandouw dengan nada penyesalan juga mengatakan, apabila ada kata-kata yang salah yang telah diucapkan, mohon agar dimaafkan.
“Apabila ada kata kata saya yang menyinggung, yang membuat tidak nyaman dan telah menyakiti hati, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” ucap Kandouw. Sebagai pejabat publik, Steven Kandouw ingin suasana kondusif terwujud di Sulut pada pemilu 2024.
Steven menambahkan, beda parpol dan capres adalah lumrah. Tapi harmoni dan kedamaian musti jadi prioritas,” katanya.
Bahkan dia berharap pesta demokrasi di Sulut dapat berlangsung riang gembira serta jadi pendidikan politik bagi masyarakat, khususnya milenial dan Gen Z.
“Pesta demokrasi bukan sebatas mencari kekuasaan tapi adalah sarana membentuk peradaban,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDI Perjuangan, Reza Rumambi, yang mendampingi Kandouw, menambahkan bahwa pesta demokrasi di Sulut, harus dapat berjalan dengan santun.
“Kepada peserta pesta demokrasi, saya mengimbau seluruh kontestasi dan tim yang lain, mari kita jaga dengan santun, karena kita semua adalah keluarga besar Sulut. Beda politik beda pilihan itu biasa, karena berpolitik itu realistis,” ucapnya.
Diketahui, sebelumnya Kandouw juga telah menyempatkan waktu bertemu dengan Ketua DPD Gerindra Sulut, Conny Rumomdor untuk menyatakan maafnya.
Dalam suasana kekeluargaan, terlihat keduanya saling berdialog, dan menyatakan bahwa kesalahpahaman yang terjadi sudah diluruskan.(*/nando)