MANADO,Barometersulut.com-Program Pembinaan Teritorial TNI AD merupakan salah satu program wajib yang diperintahkan Panglima TNI kemudian diteruskan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) dan dilaksanakan oleh Panglima Kodam pada wilayah teritorial masing-masing diseluruh Indonesia.
Asisten Teritorial Kodam XIII Merdeka Kolonel Inf Theodorus Kawatu ketika diwawancara Barometersulut.com disela-sela kegiatan Rapat Kerja Teknis Teritorial (Rakernister) Tahun Anggaran 2017 Selasa (7/3/2017) diMakodam kemarin menegaskan,pada hakekatnya pembinaan teritorial merupakan nafas dan penggerak dinamisasi organisasi TNI AD yang dikemas dalam konsep teknis Serbuan Teritorial yang telah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.”Pada prinsipnya program pembinaan Teritorial itu adalah motor penggerak bagi kemajuan kesatuan TNI AD serta sebagai perekat kemanunggalan TNI,Pemerintah dan rakyat.”tegas Theo,sapaan akrabnya.
Theo menegaskan,program pembinaan Teritorial sangat relevan dan bersinergis dengan grand strategi Pangdam XIII Merdeka,antara lain pemberdayaan potensi kawasan terluar,wilayah perbatasan dan kawasan tertinggal yang ada di wilayah Teritorial Kodam XIII Merdeka yang diresmikan kembali pada bulan Desember 2016 lalu itu.”Pangdam XIII Merdeka menetapkan pemberdayaan wilayah perbatasan sebagai item penting dalam merubah postur Kodam yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan gelar pasukan.”tandas Theo sambil menambahkan kawasan pemberdayaan terluar”3M” yakni Miangas,Marore dan Marampit itu adalah bagian yang terintegrasi dengan program pembinaan teritorial secara umum.
Sementara itu Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito kepada Barometersulut.com mengatakan dari banyak item yang akan masuk perbaikan postur Kodam XIII Merdeka,kawasan emas”3M”itu merupakan prioritas yang akan diperhatikan.”Tiga kawasan perbatasan ini akan menjadi target dalam restrukturisasi postur Kodam XIII Merdeka pada tahun 2017 ini.”ujar Ganip,sapaan akrabnya.
Ganip menambahkan,selain sangat sesuai dengan tuntutan dan dukungan serta kebutuhan gelar pasukan,pemberdayaan kawasan terluar dan tertinggal merupakan gerak cepat dan strategis serta bersinergis penuh dengan arahan Presiden RI kepada Panglima TNI untuk melakukan skala prioritas gelar pasukan ke wilayah timur Indonesia termasuk di pulau Sulawesi ini.”Soal rencana pemberdayaan potensi kawasan”3M” ini akan menjadi satu prioritas untuk dilakukan,sebab selain menyangkut kesejahteraan masyarakat setempat juga kawasan ini merupakan garda terdepan dan benteng pertahanan terakhir bagi keutuhan wilayah Republik Indonesia.”tandas Ganip sambil menambahkan upaya menyentuh kawasan perbatasan itu erat kaitannya dengan penciptaan keamanan wilayah dari berbagai kejahatan konvensional seperti terorisme,perdagangan narkoba dan manusia serta penyelundupan senjata api.(Regina Sambul)